MLM adalah salah satu bisnis yang paling banyak disalah mengerti oleh masyarakat. Banyak yang bertanya-tanya sebetulnya cara menghasilkan uangnya bagaimana sih?
Konsep untuk sukses di binis MLM sebetulnya sederhana. Saya menyebutnya konsep PRJ, kependekan dari PAKAI, REKRUT dan JUAL. Artinya kalau kita ingin menghasilkan uang di bisnis MLM ya harus melakukan PRJ.
Mari kita bahas satu persatu.
PAKAI
Setiap distibutor MLM memang disarankan (bahkan diwajibkan) untuk memakai produk yg dipasarkannya. Tujuannya agar si distributor yakin akan kualitas dan manfaat produknya. Dengan demikian, dia akan lebih mudah untuk melakukan perekrutan dan penjualan nantinya. Memakai produk seharusnya bukan menjadi masalah besar bagi distributor karena pada dasarnya produk yang dipasarkan adalah produk yang memang dibutuhkan oleh distributor itu sehari-hari. Sebagai contoh saya menjalankan bisnis MLM dan saya mengkonsumsi produknya setiap hari untuk menjaga kesehatan.
Mungkin Anda bertanya-tanya kenapa harus pakai produknya? Toh banyak para penjual (salesman) di luar sana yg menjual sebuah produk tanpa memakainya? Jawabannya: karena distributor MLM bukan sekedar salesman. Kekuatan memasarkan produk MLM terletak pada konsep "merekomendasikan", dan untuk bisa merekomendasikan sesuatu Anda harus mengalaminya lebih dulu, betul? Akan aneh kalau Anda merekomendasikan sesuatu tetapi belum pernah mencobanya. Oleh karena itu distributor MLM wajib memakai produknya supaya pada waktu memasarkan lebih mudah.
Apabila kita memakai produk maka akan ada bonus yang kita terima sebagai rebate bonus. Ini mirip dengan kalau Anda belanja di suatu tempat dimana Anda menjadi member sehingga Anda mendapat discount. Bedanya kalau discount langsung dipotongkan dari harga barang yang Anda beli, kalau rebate bonus akan Anda terima di belakang ketika bonus dihitung.
Tujuan sebenarnya dari PAKAI bukan untuk mendapatkan rebate bonus karena biasanya nilainya tidak besar (sangat tergantung dari penggunaan Anda sendiri) melainkan untuk memberikan contoh kepada para downline kita agar mereka pun juga pakai produknya untuk keperluan sehari-hari. Apabila setiap downline kita pakai produknya berarti terciptalah omzet di dalam group bisnis kita. Dari omzet inilah Anda akan mendapatkan group bonus. Bayangkan apabila teladan Anda memakai produk diikuti oleh para downline Anda dan downline dari downline Anda maka omzet yang Anda hasilkan akan besar sekali yang berujung pada bonus yang besar. Jadi perlu saya tekankan di sini, besar kecilnya bonus Anda akan tergantung dari besar kecilnya omzet bisnis Anda. Sama seperti semua bisnis yang lain di dunia ini, penghasilan berbanding lurus dengan omzet, tidak terkecuali juga di bisnis MLM.
REKRUT
Kegiatan merekrut ini mestinya tidak perlu dipertanyakan. Analoginya sederhana. Kalau Anda menjalankan bisnis sendirian maka omzet Anda sangat terbatas. Untuk meningkatkan omzet, mau tidak mau jumlah orang yang memasarkan harus banyak. Apakah hal ini hanya terjadi di bisnis MLM? TIDAK! Di bisnis lain pun konsepnya sama. Apabila seorang pengusaha mendirikan pabrik dan menjalankan pabrik itu sendirian, maka output produksinya akan kecil sekali. Dia butuh karyawan yang banyak untuk membantunya. Harus menggunakan konsep "leverage" untuk menaikkan produksi atau omzet.
Saya berikan ilustrasi sederhana.
Saat ini saya menjalankan bisnis MLM secara part time. Setipa hari, rata-rata saya menghabiskan waktu 2 jam untuk menjalankan bisnisnya. Dalam satu minggu dengan segala kesibukan pekerjaan saya, rata-rata saya bekerja 5 hari untuk bisnis MLM saya, Artinya dalam satu bulan jam kerja saya adalah: 2 jam x 5 hari x 4 minggu = 40 jam. Katakanlah dari kerja 40 jam / bulan saya mampu menghasilkan omzet 10 juta. Kalau saya ingin menaikkan omzet saya, maka mau tidak mau saya harus melakukan perekrutan. Mengajak saudara, teman dan orang-orang yang saya kenal untuk bersama-sama menjalankan usaha ini. Seandainya ada 100 orang yang tertarik dan bekerja dengan pola yang sama dengan saya, maka omzet di dalam gorup bisnis saya adalah 100 x 10 juta = Rp 1 Milyar/ bulan. Dan tentu saja bonus yang saya terima akan beda antara omzet Rp 10 juta dan Rp 1 Milyar.
JUAL
Ini adalah konsep terakhir dari PRJ. Di atas saya katakan bahwa pada dasarnya distributor bukan salesman krn lebih mendasarkan pemasarannya dengan cara merekomendasikan dan memperbesar omzet dengan memperbanyak pemakaian di dalam group bisnis. Akan tetapi pada waktu proses perekrutan, tidak semua saudara atau teman atau kenalan Anda tertarik untuk menjalankan bisnisnya. Mungkin mereka butuh produknya bukan bisnisnya. Dalam kasus seperti ini, tentu saja Anda akan menjual produknya dan mendapatkanretail bonus dari harga distributor.
Dari penjelasan konsep PRJ maka dengan mudah bisa dilihat bagaimana cara menghasilkan uang dari bisnis MLM. Besar kecilnya uang yang Anda hasilkan, tentu saja, tergantung dari kerja Anda.
PAKAI
Setiap distibutor MLM memang disarankan (bahkan diwajibkan) untuk memakai produk yg dipasarkannya. Tujuannya agar si distributor yakin akan kualitas dan manfaat produknya. Dengan demikian, dia akan lebih mudah untuk melakukan perekrutan dan penjualan nantinya. Memakai produk seharusnya bukan menjadi masalah besar bagi distributor karena pada dasarnya produk yang dipasarkan adalah produk yang memang dibutuhkan oleh distributor itu sehari-hari. Sebagai contoh saya menjalankan bisnis MLM dan saya mengkonsumsi produknya setiap hari untuk menjaga kesehatan.
Mungkin Anda bertanya-tanya kenapa harus pakai produknya? Toh banyak para penjual (salesman) di luar sana yg menjual sebuah produk tanpa memakainya? Jawabannya: karena distributor MLM bukan sekedar salesman. Kekuatan memasarkan produk MLM terletak pada konsep "merekomendasikan", dan untuk bisa merekomendasikan sesuatu Anda harus mengalaminya lebih dulu, betul? Akan aneh kalau Anda merekomendasikan sesuatu tetapi belum pernah mencobanya. Oleh karena itu distributor MLM wajib memakai produknya supaya pada waktu memasarkan lebih mudah.
Apabila kita memakai produk maka akan ada bonus yang kita terima sebagai rebate bonus. Ini mirip dengan kalau Anda belanja di suatu tempat dimana Anda menjadi member sehingga Anda mendapat discount. Bedanya kalau discount langsung dipotongkan dari harga barang yang Anda beli, kalau rebate bonus akan Anda terima di belakang ketika bonus dihitung.
Tujuan sebenarnya dari PAKAI bukan untuk mendapatkan rebate bonus karena biasanya nilainya tidak besar (sangat tergantung dari penggunaan Anda sendiri) melainkan untuk memberikan contoh kepada para downline kita agar mereka pun juga pakai produknya untuk keperluan sehari-hari. Apabila setiap downline kita pakai produknya berarti terciptalah omzet di dalam group bisnis kita. Dari omzet inilah Anda akan mendapatkan group bonus. Bayangkan apabila teladan Anda memakai produk diikuti oleh para downline Anda dan downline dari downline Anda maka omzet yang Anda hasilkan akan besar sekali yang berujung pada bonus yang besar. Jadi perlu saya tekankan di sini, besar kecilnya bonus Anda akan tergantung dari besar kecilnya omzet bisnis Anda. Sama seperti semua bisnis yang lain di dunia ini, penghasilan berbanding lurus dengan omzet, tidak terkecuali juga di bisnis MLM.
REKRUT
Kegiatan merekrut ini mestinya tidak perlu dipertanyakan. Analoginya sederhana. Kalau Anda menjalankan bisnis sendirian maka omzet Anda sangat terbatas. Untuk meningkatkan omzet, mau tidak mau jumlah orang yang memasarkan harus banyak. Apakah hal ini hanya terjadi di bisnis MLM? TIDAK! Di bisnis lain pun konsepnya sama. Apabila seorang pengusaha mendirikan pabrik dan menjalankan pabrik itu sendirian, maka output produksinya akan kecil sekali. Dia butuh karyawan yang banyak untuk membantunya. Harus menggunakan konsep "leverage" untuk menaikkan produksi atau omzet.
Saya berikan ilustrasi sederhana.
Saat ini saya menjalankan bisnis MLM secara part time. Setipa hari, rata-rata saya menghabiskan waktu 2 jam untuk menjalankan bisnisnya. Dalam satu minggu dengan segala kesibukan pekerjaan saya, rata-rata saya bekerja 5 hari untuk bisnis MLM saya, Artinya dalam satu bulan jam kerja saya adalah: 2 jam x 5 hari x 4 minggu = 40 jam. Katakanlah dari kerja 40 jam / bulan saya mampu menghasilkan omzet 10 juta. Kalau saya ingin menaikkan omzet saya, maka mau tidak mau saya harus melakukan perekrutan. Mengajak saudara, teman dan orang-orang yang saya kenal untuk bersama-sama menjalankan usaha ini. Seandainya ada 100 orang yang tertarik dan bekerja dengan pola yang sama dengan saya, maka omzet di dalam gorup bisnis saya adalah 100 x 10 juta = Rp 1 Milyar/ bulan. Dan tentu saja bonus yang saya terima akan beda antara omzet Rp 10 juta dan Rp 1 Milyar.
JUAL
Ini adalah konsep terakhir dari PRJ. Di atas saya katakan bahwa pada dasarnya distributor bukan salesman krn lebih mendasarkan pemasarannya dengan cara merekomendasikan dan memperbesar omzet dengan memperbanyak pemakaian di dalam group bisnis. Akan tetapi pada waktu proses perekrutan, tidak semua saudara atau teman atau kenalan Anda tertarik untuk menjalankan bisnisnya. Mungkin mereka butuh produknya bukan bisnisnya. Dalam kasus seperti ini, tentu saja Anda akan menjual produknya dan mendapatkanretail bonus dari harga distributor.
Dari penjelasan konsep PRJ maka dengan mudah bisa dilihat bagaimana cara menghasilkan uang dari bisnis MLM. Besar kecilnya uang yang Anda hasilkan, tentu saja, tergantung dari kerja Anda.